Selasa, 13 November 2012

Nutrisi & Kimia Pakan

Resume
NUTRISI DAN KIMIA PAKAN
(Dr. Darmadi Goenarso)

A.  KARBOHIDRAT
Hidrokarbon, adalah senyawa yang terdiri dari dua unsure : karbon dan hydrogen. Karbohidrat merupakan hidrokarbon dengan hampir setengah jumlah atom hidrogennya telah digantikan oleh gugus hidroksil (-OH) dan berisi pula gugus aldehid dan keton pada molekulnya. Rantai tengah karbonnya dapat terdiri atas 3 atau 4 lebih karbon.
Molekul karbohidrat diklasifikasikan kedalam triosa, tetrosa, pentosa, heksosa. Gula dengan 6 atom karbon (heksosa) atau lebih merupakan nutrisi hewan yang utama.
a.     Monosakarida
Satu molekul heksosa disebut monosakarida. Selain heksosa dikenal pula pentosa (5 atom c) penting : ribosa dan deoksiribosa masing-masing ditemukan pada RNA dan DNA.
b.     Disakarida
c.      Polisakarida
Polisakarida memiliki cirri yang berbeda dari monosakarida dan disakarida yaitu
-          Polisakarida tidak dapat mengkristal dan tidak memiliki rasa
-          Tidak larut sempurna dalam air sehingga tidak terdialisis
-          Tidak mereduksi larutan benedict kecuali dekstrin
-          Bila direaksikan dengan larutan iod akan memberikan warna yang spesifik : kanji (amilum) member warna biru, glikogen member warna merah gelap, sedangkan dekstrin (eritrodekstrin) berwarna merah. Untuk beberapa pengujian polisakarida
Sumber karbohidrat umumnya merupakan heksosa biasa. Tidak ada gula tertentu yang khusus diperlukan dalam pakan hewan. Heksosa digunakan hewan terutama sebagai sumber energy, bahan ini menyediakan 55-70% dari total kebutuhan energy manusia. Heksosa dapat disimpan dalam jumlah terbatas, didalam hati dan otot sebagai glikogen. Bila kapasitan penyimpanan melampaui maka glikogen diubah menjadi lemak dan disimpan di gudang penyimpanan lemak dalam tubuh.
B.  LEMAK
Terdiri dari unsure karbon, hydrogen dan oksigen. Dicirikan ada kandungan asam lemak dan turunannya dalam satu bahan. Pelarut lemak adalah aseton, alcohol, eter dan kloroform. Lemak dapat terbentuk dari asam lemak dengan gliserol. Lemak  yang dijumpai pada makanan dan dalam tubuh manusia sebagian besar terbentuk dari 3 asam lemak : oleat,palmitat,dan stearat. Bergabungnya asam asam ini dengan gliserol akan membentuk 3 macam lemak yang umum : olein,palmitin dan stearin. Masing-masing lemak ini memiliki titik leleh yang berbeda. Olein leleh pada 0oC, sedangkan palmitin dan stearin memilih antara 45oC – 60oC dan 55oC – 70oC.
Lemak tidak larut dalam air dingin maupun panas, tetapi larut dalam kloroform, eter, benzol, dan alcohol panas. Kenyataannya, warna putih pada susu adalah lemak yang diemulsi.
Lemak dapat dijumpai diberbagai macam pakan dan hampir diseluruh bagian tubuh manusia. Fungsi lemak :
1.      Membentuk bagian membrane sel
2.     Lapisan pelindung pada permukaan
3.    Energy untuk metabolism
4.    Melapisi permukaan sel tertentu pada hewan
Bila lemak diurai dengan bantuan bakteri, asam-asam lemak yang dibebaskan merupakan asam lemak rendah. Asam lemak golongan ini memiliki bau menyengat, tengik dan rasa tidak sedap. Kelebihan gula akan diubah menjadi lemak sederhana sebagai cadangan dalam tubuh. Selanjutnya akan diubah lagi menjadi gula bila dibutuhkan energy untuk metabolisme. Kandungan energy lemak cukup tinggi hingga ideal sekali bila disimpan. Lemak juga memiliki gaya isolasi, karenanya disimpan dalam jumlah besar dibawah kulit hewan berdarah panas yang hidup dikutub.
C.  PROTEIN
Merupakan molekul dengan rantai panjang terdiri dari unit-unit kecil yang disebut asam amino. Asam amio merupakan asam organic yang memiliki gugus amino dan gugus karboksil. Asam-asam amino berikatan satu dengan lainnya melalui ikatan peptida. Dalam proses penggabungan ini dilepaskan satu mol air. Dua asam amino membentuk dipeptida, tiga asam amino membentuk tripeptida, serangkaian asam amino dikatakan polipeptida. Rantai senyawa polipeptida yang sangat panjang dinamakan protein.
Protein dapat diurai kembali melalui proses hidrolisis. Hidrolisis suatu protein yang terdapat dialam akan menghasilkan 26 macam asam amino, 20 asam amino, umumnya pada jaringan hewan. Bagi manusia dewasa asam amino esensial adalah treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, dan triptofan. Selain kebutuhan akan asam amino essensial pada pakan hewan diperlukan juga campuran asam amino lain dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan untuk pertumbuhan normal, dan perkembangbiakan. Proses tersebut dapat terjadi melalui sintesis protein. Asam amino tidak bisa disimpan dalam tubuh, kelebihan asam amino digunakan sebagai sumber energy setelah melepaskan gugus aminonya.
D.  Vitamin
Merupakan bagian pakan yang penting walaupun dibutuhkan jumlah sedikit karena membantu penjagaan aktivitas normal suatu jaringan. Hampir semua vitamin tidak dapat disintetis dijaringan tubuh hewan. Karenanya harus dimasukan dalam bentuk utuh. Mikroorganisme yang hidup disaluran pencernaaan, dapat membantu penyediaan vitamin tertentu.
Vitamin dikelompokan atas dasar kelarutannya, yaitu :
a.     Vitamin yang larut dalam lemak termasuk A,D,E dan K .
b.     Vitamin yang larut dalam air termasuk B kompleks, C, B12, asam folat asam pantotenat, dan biotin .
1.    Vitamin yang larut dalam lemak
a.     Vitamin A
Pada tumbuhan dijumpai dalam bentuk precursor sebagai carotene. Rumusnya C20H29OH. Vit A dibutuhkan untuk memelihara fungsi normal jaringan epitel diseluruh tubuh. Sel-sel epitel pada retina (mata) satu-satunya tempat berlangsungnya reaksi metabolism vit A.
b.     Vitamin D
Beberapa senyawa tertentu bila terkena sinar ultraviolet akan mengalami perubahan struktur molekul menjadi senyawa yang dikenal dengan Vit D. Vit D meningkatkan penyerapan Ca dan P pada saluran pencernaan, Penulangan dalam matrix tulang hanya dapat terjadi bila ada Vit. D. dalam hewan vitamin ini aktif dalam bentuk CCholecalciferol (D3).
c.      Vitamin E
Pertama diisolasi dari minyak gandum berperan pada reproduksi hewan. Senyawa ini juga diperlukan untuk pemeliharaan fungsi dan struktur otot dan system pembuluh perifer pada berbagai hewan percobaan.
d.     Vitamin K
Turunan naphthoquinone ini berperan dalam sintesis protombin pada hati.
2.   Vitamin yang larut dalam air
a.     Thiamin (Vitamin B1)
Senyawa ini dibutuhkan dalam proses dekarboksilasi asam-asam keton termasuk asam piruvat dan α-ketoglutarat.
b.     Asam Nikotinat
Dibutuhkan dalam respirasi sel sebagai komponen dalam system transport electron koenzim yang diperlukan untuk aktivitas enzim dehidrogenase tersebut, terdiri dari nikotinamida, ribosa, adenine dan asam posfat.
c.      Riboflavin  (Vit B2) C17H20N4O6
Vitamin ini berwarna kuning berfungsi dalam system transfer electron.
d.     Pyridoxin (Vit B6)
Berperan dalam metabolism asam lemak dan dalam konversi protein ke lemak.
e.     Asam Pantotenat
Berfungsi sebagai bagian dari coenzim A. berfungsi dalam transfer pecahan 2-karbon , karenanya terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
f.       Biotin
Berlaku sebagai coenzim yang diperlukan untuk mem-fiksasi CO2 atau karboksilasi. Biotin berperan dalam bisintesis arginin dan pirimidin.
g.     Asam Folat
Peran asam folat dalam sintesis purin, pirimidin dan beberapa asam amino. Asam folat atau disebut juga folacin diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
h.    Vitamin B12
Vitamin ini perlu untuk eritropoiesis juga memiliki sifat perangsang tumbuh.
i.       Inositol
Berperan dalam metabolisme lipid
j.       Asam lipoat
Fungsinya sebagai satu coenzim dalam dekarboksilasi oksidasi asam piruvat dan asam α-keto lain.
k.     Kolin
Sebenarnya bukan merupakan vit, tetapi diperlukan dalam makanan. Kolin membantu penyimpanan dan pengerahan lemak.
l.       Asam askorbat
Hanya manusia,primate dan marmot yang mmerlukan bahan ini dalam makanannya. Fungsinya adalah membangun dan memelihara bahan pengikat antara sel, yang vital bagi tulang rawan, tulang keras dan otot.
Vit C berperan dalam pembentukan hormone di korteks adrenal.


E.   MINERAL
1.      Natrium
Terdapat diluar sel dan merupakan komponen sel anorganik cairan diluar sel. Berperan dalam pengaturan tekanan osmotic. Natrium membantu mempertahankan iritabilitas otot, saraf dan jantung. Kekurangan Na mengganggu kemampuan pengaturan suhu tubuh, hingga menyebabkan suhu tubuh meningkat. Jika masukan Na menurun dapat membantu penurunan hipertensi.
2.     Kalium
Berperan dalam transmisi impuls pada saraf, dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pertumbuhan. Kalium umumnya berada di cairan dalam sel.
3.    Besi
Merupakan bagian vital pada molekul hemoglobin dan molekul-molekul yang berkaitan seperti mioglobin dan enzim sitokrom. Besi yang berlebih disimpan dihati dan sedikit di limpa dan sum-sum merah (tulang).
4.    Magnesium
Hewan bisa jadi kejang-kejang bila kekurangan magnesium. Mg membangun jaringan tulang, hingga umumnya disimpan di tulang. Juga berperan dalam proses metabolisme, biasanya sebagai katalisator.
5.     Iod
Berperan pada kelenjar tiroid dalam produksi tiroksin . iod pada hormone tiroksin melekat pada asam amino tirosin.
6.     Kalsium
Ditemukan padan tulang dan gigi. Sisanya oleh setiap sel. Dibutuhkan dalam pengaturan homeostatis. Berperan dalam proses pembekuan darah, dalam produksi senyawa yang kaya energy pada kontraksi otot. Ca merupakan unsure yang sering dijumpai pada hewan vertebrata.
7.     Posfor
Juga terkumpul dalam tulang. P digunakan sebagai cadangan energy untuk kerja otot. Berperan pada absorpsi dan metabolisme lemak, juga berperan dalam penyimpanan energy.
8.     Mangan
Bertindak sebagai katalisator enzim dan berada dalam konsentrasi tinggi di pancreas, gonad, kulit, otot dan tulang.
9.    Tembaga
Sebagai katalisator beberapa reaksi kimia pada proses metabolisme.
10. Kobalt
Sebagai katalisator pembentuk Hb, juga membentuk molekul B12
11.   Sulfur
Merupakan bagian dalam dalam struktur asam amino metionin, sistin, sistein dan beberapa vitamin.
12.  Seng
Penting dalam beberapa reaksi metabolisme terutama di hati.
13. Fluor
Diperlukan dalam pembentukan suara, daya tahan gigi agar tidak berlubang. Semua F dalam makanan akan dikeluarkan lagi dari tubuh.
14. Molibdenum dan Selenium
Berperan dalam pencernaan dan membantu pencernaan berbagai bahan diusus.


Ø  SISTEM  PENCERNAAN
A.  CARA MAKAN HEWAN
1.    Makan Partikel Kecil
Termasuk bakteri, alga, spora, larva hewan dan hewan kecil lainnya. Untuk memasukan pakan kedalam tubuh dilakukan dengan cara mengalirkan partikel-partikel yang terbawa air atau udara hingga tersangkut pada jarring laba-laba, celah, lubang,saringan, yang merupakan bagian tubuh atau tempat hidupnya. Alat yang digunakan berupa flagel, silia, tentakel dll.
2.   Makan Partikel Besar
Kadang-kadang ukuran pakan dapat lebih besar dari ukuran kepala atau lubang masuk yang terdapat pada pemangsanya. Bahan yang harus dimasukan dapat berupa gumpalan anorganik maupun hewan lain. Cara memperoleh pakan atau mangsa dimulai dengan menggali atau mengeruk tanah, lalu menerkam, mengoyak-ngoyak dan mengunyahnya hingga bagian-bagian kecil. Pada hewan tertentu menggunakan racun atau toksin untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya. Di dalam mulut hewan vertebrata umumnya terdapat enzim dan berfungsi untuk melunakan jaringan yang dimakan menjadi bagian-bagian yang lebih cair agar mudah dialirkan ke saluran pencernaan lain.

3.  Makan Cairan
Hewan golongan ini bisa mempunyai alat tusuk dan isap. Yang merupakan modifikasi dari rahangnya yang berfungsi untuk menghisap makanannya yang berupa cairan. Pada hewan ini reduksi pada gigi tapi memiliki paruh dan lidah untuk menjilat nectar.
4.    Menyerap pakan
Hewan ini bisa menyerap nutrisi yang dibutuhkan bahan dapat melewati permukaan tubuh. Mekanisme penyerapan serupa dengan penyerapan pada usus hewan vertebrata, dengan system transport aktif (enzim-subtrat).
Seringkali hewan bersifat selektif terhadap jenis pakan. Hewan dibedakan menjadi beberapa golongan atas dasar pakan yang dipilih:
a.     Herbivor, hewan pemakan tumbuhan
1.      Frugivor, jenis pakan berupa buah-buahan,biji-bijian
2.     Gramnivor, jenis pakan berupa rumput
3.    Nektarivor, jenis pakan berupa nectar bunga-bungaan
b.     Karnivor, Hewan pemakan jaringan hewan
1.      Insektivor, jenis pakan berupa serangga
2.     Pisivor, Jenis pakan terdiri dari ikan
3.    Sanguivor, jenis pakan berupa darah
c.      Omnivor memakan baik jaringan hewan atau tumbuhan.

Atas dasar lokasi pencernaan dalam tubuh hewan, maka pencernaan dilakukan diluar sel /di dalam sel.
a.     Hewan sederhana , melakukan pencernaan dalam sel. Dengan cara fagositosis. Dicerna dalam vakuola makanan. Keuntungannya :
-          Berada dalam lingkungan sel dengan kondisi optimal untuk pencernaan
-          PH lingkungannya optimum
-          Konsentrasi enzim pencernaan optimum lebih mudah dipertahankan dalam vakuola makanan yang sempit, dibandingkan dengan keadaan di saluran pencernaan pada hewan multiseluler atau lingkungan luar sel.
b.     Pencernaan hewan multiseluler dilakukan diluar sel. Terjadi di saluran pencernaan, dapat mencerna pakan besar. Pencernaan hewan kelompok ini dilakukan dengan 2 cara : mekanis dan kimia .

B.  ORGAN PADA SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
-          Mulut dan perlengkapannya : menampung, mengunyah, mengurai, secara kimia dan menelan pakan
-          Lambung dan usus kecil : mencerna atau mengurai pakan agar nutrisi dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel selanjutnya di usus terjadi penyerapan (absorpsi) bahan/hasil akhir dari pencernaan.
-          Usus besar hingga rectum :
Terjadi rebsorpsi air pembuangan bahan sisa pencernaan dikeluarkan lewat anus.
1.      Mulut
a.     Amphioxus
Mulut masih sederhana, berbentuk lambug bulat yg dilengkapi helai selaput kulit berfungsi mengalirkan air kearah mulut tidak terdapat rahang.
b.     Cyclostomata
Mulut dilengkapi gigi terbentuk dari zat tanduk. Mulut menyerupai alat pengisap berbentuk lingkaran. Dengan mulutnya hewan ini menempel pada ikan lain hidup parasit.
c.      Ikan dan vertebrata lain
Mulut dibangun oleh tulang rahang. Terdapat gigi untuk menangkap mangsa. Digunakan juga untuk mengunyah. Di dalam rongga mulut terdapat lidah dan kelenjar ludah. Mulut berfungsi menampung makanan, melakukan pencernaan mekanis dan kimia awal.
2.     Gigi
Pada Amphibi  terdapat pada rahang atas dan beberapa pada langit-langit mulut. Kodok (Bufo) tidak memiliki gigi .
Reptil memiliki gigi pada tulang rahang atas dan bawah. Ular memiliki gigi racun pada langit-langit mulut. Pada hewan terjadi pergantian gigi seumur hidup atau tidak terbatas.
Mamalia terjadi pertumbuhan gigi secara bertahap dari alveoli rahang dan memiliki pergantian gigi bertahap. Fungsi gigi untuk menerkam,mencengkram dan mengunyah mangsa. Pada mamalia terdapat beraneka gigi. Incivisum menyerupai kapak, canine berukuran besar dan tajam untuk merobek dan mencengkram mangsa. Terdapat 2 jenis geraham yaitu premolar dan molar. Geraham belakang lebih besar disbanding dengan geraham depan.
3.    Paruh
Terdapat perbedaan bentuk paruh antara jenis burung yang berbeda. Bentuk paruh burung pemakan daging buah berbeda dengan pemakan biji. Berbeda juga dengan burung yang hidup dan mencari pakan diperairan.
4.    Lidah
Terdiri dari otot yang diliputi mukosa. Pada permukaan atas dibentuk berbagai macam lipatan atau papilia. Lidah juga dilengkapi saraf untuk dapat merasa pada permukaan lidah terdapat putting rasa. Digunakan sebagai pengecap. Fungsi lain untuk pengaturan suara atau berbicara.
Pada ikan lidah belum menjadi alat yang berarti. Pada katak,bunglon,trenggiling dan burung lidah digunakan untuk menangkap mangsa. Pada sapi lidah digunakan untuk mencabut,merobek dan memasukan pakan ke mulut. Lidah disokong oleh tulang lidah.
5.     Bibir
Hanya terdapat pada mamalia bagian yang melindungi rahang di bagian muka.
6.     Pipi
Dibelakang bibir terdapat pipihanya terdapat pada mamalia kerap digynakan untk menyimpan sementara pakannya.
7.     Kelenjar ludah (Liur)
Ikan tidak dijumpai kelenjar ludah. Pada amphibi dan reptile kelenjar ini mengeluarkan lendir untuh memudahkan menelan mangsanya. Terutama ular. Terdapat juga kelenjar yang mengeluarkan racun. Pada burung tidak begitu berarti. Kadang-kadang tidak ada.
Kelenjar ludah pada mamalia sangat berarti: Terdapat 3 pasang yaitu :
1.      Kelenjar Parotid (Telinga)
2.     Kelenjar Submandibula (bawah rahang)
3.    Kelenjar sublingual (bawah lidah)
Fungsi Saliva untuk :
1.      Membasahi dan melunakan makanan yang sedang dikunyah
2.     Melicinkan agar mudah ditelan
3.    Membersihkan mulut dan gigi
4.    Salah satu cara mensekresi urea dan asam urat.
8.     Kerongkongan
Adalah saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Keistimewaan pada burung dinamakan ‘krop/tembolok’ tampak menggelembung di daerah leher. Digunakan untuk menyimpan sementara pakannya.
Pada ikan tertentu kerongkongan dilengkapi dengan gigi.
Pada manusia, esophagus hanya sebagai jalan untuk mengalirkan makanan dari mulut ke lambung.
9.    Lambung
Ikan tidak terlihat perbedaan kerongkongan dengan lambung. Lambung terdapat kelenjar-kelenjar lambung yang produknya berfungsi dalam pencernaan selama pakan berada di lambung.
Amfibi tampak lebih jelas karena menggelembung. Lebih besar disbanding saluran makan lainnya. Menghasilkan enzim membantu pencernaan di lambung.
Reptil, pada salamander,ular dan kadal bentuknya memanjang sesuai dengan tubuh. Buaya dilapisi otot yang kuat. Buaya juga sering menelan batu-batuan yang dimanfaatkan sebagai alat pencerna.
Burung ada 2 bagian lambung proventiculus dan gizzard. Pada lambung kelenjar terdapat kelenjar yang mengeluarkan enzim pencernaan. Sedangkan dinding lambung otot dilapisi dengan otot yang kuat. Burung pemakan tumbuhan/ biji2an proses mengunyah dilakukan di lambung otot.
Mamalia pencernaannya berbeda-beda karena perbedaan pakan. Yaitu mamalia pemakan serangga tidak memiliki caecum. Mamalia buas (carnivora), caecum dan usus berukuran kecil kolon pendek. Ruminansia (pemakan tumbuhan) memiliki rumen usus keci dan usus besar berukuran panjang. Mamalia pemakan tumbuhan yang bukan ruminansia, lambung berbentuk sederhana, caecum berukuran besar.
Ruminansia memiliki lambung yang sangat termodifikasi terdiri dari 4 bagian ruang lambung. Rumen, reticulum, omasum dan abomasums. Abomasums memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin dan senyawa asam klorida (HCL).
Manusia Lambung menampung makanan dari esophagus. Pakan berada di dalamnya selama beberapa saat terjadi awal pencernaan protein.
10. Usus
Dari lambung pakan masuk ke usus. Di usus dilaksanakan oleh berbagai enzim merupakan produk dari kelenjar pencernaan berada pada dinding usus atau dari pancreas dan hati.
Pada mamalia dikenal beberapa bagian usus : duodenum (usus 12 jari), ileum, yeyenum,kolon,rectum,dan sisa pakan dikeluarkan lewat anus.
Usus manusia
Usus kecil dibagi 3 bagian yaitu duodenum, yeyenum dan ileum . pada usus terdapat villi (tonjolan kecil) dan plika (lipatan) lapisan submukosa, hingga luas permukaan usus bertambah. Diproduksi enzim dan terjadi penyerapan hasil pencernaan. Usus kecil menerima sekresi dari pancreas dan empedu. Terjadi pencernaan protein, karbohidrat dan lemak. Juga penyerapan nutrisi.
Cairan pancreas cairan yang bersifat basa. Menghentikan kerja peptin dan membentuk suasana yang sesuai bagi kerja enzim dalam usus. Beberapa enzim yang terkandung dalam cairan pancreas adalah tripsin, kemotripsin,karboksipeptidase,amylase pancreas (amilopepsin), lipase pancreas (steapsin).
Cairan empedu disekresikan oleh hati. Membantu kerja lipase dengan cara membentuk lemak di usus menjadi butiran-butiran kecil sehingga mempermudah penguraian lemak (mengemulsi) . garam-garam empedu juga bergabung dengan asam lemak sehingga lebih mudah diabsorpsi. Kerja hidrotropik dan cairan empedu.
Cairan usus dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada usus dengan tugas menyelesaikan pencernaan protein dan karbohidrat. Terkandung enzim : eripsin, amylase, maltase, sukrase, lactase.
Penguraian ketiga jenis pakan dapat diringkas sbb :
1.      Pati     amylase saliva    dekstrin   amylase pancreas   disakarida
Amylase usus
(maltase,lactase,sukrase)
      Monosakarida
2.     Protein  Pepsin   Proteosa &   Trispin Karboksipeptidase     dipeptida       as.amino
                            (lambung)  pepton             kimotripsin (pankreas)
                       
                                                                                                                               Eripsin
                                                                                                                            (usus halus)
3.    Trigliserida     lipase    3 asam lemak + gliserol
  (pankreas)



Usus besar
Manusia terdiri dari caecum, apendiks, kolon rectum, dan lubang anal. Hampir diseluruh  panjang terdapat haustra atau benjolan. Apendiks muncul dari bagian kantung caecum yang buntu. Kolon terdiri dari bagian yang mengarah keatas ascendes, yang melintang transverse, membelok ke bawah lagi atau menurun descendens, di akhiri belokan berbentuk s (sigmoid).
Secara mikroskopis tampak usus besar tidak memiliki villi akan tetapi pada lapisan permukaannya (epitel) terdapat sel goblet dalam jumlah besar menghasilkan lendir. Akan melicinkan bagi sisa pakan yang tidak tercerna. Selama bergerak, terjadi reabsorpsi air terhadap ampas ini.
Usus besar tidak berfungsi dalam pencernaan, hanya terjadi proses penyerapan kembali air dan garam anorganik . kolon mengandung mikroorganisme yang memproduksi vit K,B,dan asam amino.

0 komentar:

Posting Komentar