Resume
NUTRISI DAN KIMIA PAKAN
(Dr. Darmadi Goenarso)
A.
KARBOHIDRAT
Hidrokarbon, adalah
senyawa yang terdiri dari dua unsure : karbon dan hydrogen. Karbohidrat
merupakan hidrokarbon dengan hampir setengah jumlah atom hidrogennya telah
digantikan oleh gugus hidroksil (-OH) dan berisi pula gugus aldehid dan keton
pada molekulnya. Rantai tengah karbonnya dapat terdiri atas 3 atau 4 lebih
karbon.
Molekul karbohidrat
diklasifikasikan kedalam triosa, tetrosa, pentosa, heksosa. Gula dengan 6 atom
karbon (heksosa) atau lebih merupakan nutrisi hewan yang utama.
a.
Monosakarida
Satu molekul heksosa disebut
monosakarida. Selain heksosa dikenal pula pentosa (5 atom c) penting : ribosa
dan deoksiribosa masing-masing ditemukan pada RNA dan DNA.
b.
Disakarida
c.
Polisakarida
Polisakarida memiliki cirri yang
berbeda dari monosakarida dan disakarida yaitu
-
Polisakarida tidak dapat mengkristal dan tidak memiliki rasa
-
Tidak larut sempurna dalam air sehingga tidak terdialisis
-
Tidak mereduksi larutan benedict kecuali dekstrin
-
Bila direaksikan dengan larutan iod akan memberikan warna yang
spesifik : kanji (amilum) member warna biru, glikogen member warna merah gelap,
sedangkan dekstrin (eritrodekstrin) berwarna merah. Untuk beberapa pengujian
polisakarida
Sumber karbohidrat umumnya
merupakan heksosa biasa. Tidak ada gula tertentu yang khusus diperlukan dalam
pakan hewan. Heksosa digunakan hewan terutama sebagai sumber energy, bahan ini
menyediakan 55-70% dari total kebutuhan energy manusia. Heksosa dapat disimpan
dalam jumlah terbatas, didalam hati dan otot sebagai glikogen. Bila kapasitan
penyimpanan melampaui maka glikogen diubah menjadi lemak dan disimpan di gudang
penyimpanan lemak dalam tubuh.
B.
LEMAK
Terdiri dari unsure
karbon, hydrogen dan oksigen. Dicirikan ada kandungan asam lemak dan turunannya
dalam satu bahan. Pelarut lemak adalah aseton, alcohol, eter dan kloroform. Lemak
dapat terbentuk dari asam lemak dengan gliserol. Lemak yang dijumpai pada makanan dan dalam tubuh
manusia sebagian besar terbentuk dari 3 asam lemak : oleat,palmitat,dan
stearat. Bergabungnya asam asam ini dengan gliserol akan membentuk 3 macam
lemak yang umum : olein,palmitin dan stearin. Masing-masing lemak ini memiliki
titik leleh yang berbeda. Olein leleh pada 0oC, sedangkan palmitin
dan stearin memilih antara 45oC – 60oC dan 55oC
– 70oC.
Lemak tidak larut dalam
air dingin maupun panas, tetapi larut dalam kloroform, eter, benzol, dan
alcohol panas. Kenyataannya, warna putih pada susu adalah lemak yang diemulsi.
Lemak dapat dijumpai
diberbagai macam pakan dan hampir diseluruh bagian tubuh manusia. Fungsi lemak
:
1.
Membentuk bagian membrane sel
2.
Lapisan pelindung pada permukaan
3.
Energy untuk metabolism
4.
Melapisi permukaan sel tertentu pada hewan
Bila lemak diurai dengan
bantuan bakteri, asam-asam lemak yang dibebaskan merupakan asam lemak rendah.
Asam lemak golongan ini memiliki bau menyengat, tengik dan rasa tidak sedap.
Kelebihan gula akan diubah menjadi lemak sederhana sebagai cadangan dalam
tubuh. Selanjutnya akan diubah lagi menjadi gula bila dibutuhkan energy untuk
metabolisme. Kandungan energy lemak cukup tinggi hingga ideal sekali bila
disimpan. Lemak juga memiliki gaya isolasi, karenanya disimpan dalam jumlah
besar dibawah kulit hewan berdarah panas yang hidup dikutub.
C.
PROTEIN
Merupakan molekul dengan
rantai panjang terdiri dari unit-unit kecil yang disebut asam amino. Asam amio
merupakan asam organic yang memiliki gugus amino dan gugus karboksil. Asam-asam
amino berikatan satu dengan lainnya melalui ikatan peptida. Dalam proses
penggabungan ini dilepaskan satu mol air. Dua asam amino membentuk dipeptida,
tiga asam amino membentuk tripeptida, serangkaian asam amino dikatakan
polipeptida. Rantai senyawa polipeptida yang sangat panjang dinamakan protein.
Protein dapat diurai
kembali melalui proses hidrolisis. Hidrolisis suatu protein yang terdapat
dialam akan menghasilkan 26 macam asam amino, 20 asam amino, umumnya pada
jaringan hewan. Bagi manusia dewasa asam amino esensial adalah treonin, valin,
leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, dan triptofan. Selain
kebutuhan akan asam amino essensial pada pakan hewan diperlukan juga campuran
asam amino lain dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan untuk pertumbuhan normal,
dan perkembangbiakan. Proses tersebut dapat terjadi melalui sintesis protein.
Asam amino tidak bisa disimpan dalam tubuh, kelebihan asam amino digunakan
sebagai sumber energy setelah melepaskan gugus aminonya.
D.
Vitamin
Merupakan bagian pakan
yang penting walaupun dibutuhkan jumlah sedikit karena membantu penjagaan
aktivitas normal suatu jaringan. Hampir semua vitamin tidak dapat disintetis
dijaringan tubuh hewan. Karenanya harus dimasukan dalam bentuk utuh.
Mikroorganisme yang hidup disaluran pencernaaan, dapat membantu penyediaan
vitamin tertentu.
Vitamin dikelompokan atas
dasar kelarutannya, yaitu :
a.
Vitamin yang larut dalam lemak termasuk A,D,E dan K .
b.
Vitamin yang larut dalam air termasuk B kompleks, C, B12,
asam folat asam pantotenat, dan biotin .
1.
Vitamin yang larut dalam lemak
a.
Vitamin A
Pada tumbuhan dijumpai dalam bentuk
precursor sebagai carotene. Rumusnya C20H29OH. Vit A
dibutuhkan untuk memelihara fungsi normal jaringan epitel diseluruh tubuh.
Sel-sel epitel pada retina (mata) satu-satunya tempat berlangsungnya reaksi
metabolism vit A.
b.
Vitamin D
Beberapa senyawa tertentu bila terkena
sinar ultraviolet akan mengalami perubahan struktur molekul menjadi senyawa
yang dikenal dengan Vit D. Vit D meningkatkan penyerapan Ca dan P pada saluran
pencernaan, Penulangan dalam matrix tulang hanya dapat terjadi bila ada Vit. D.
dalam hewan vitamin ini aktif dalam bentuk CCholecalciferol (D3).
c.
Vitamin E
Pertama diisolasi dari minyak gandum
berperan pada reproduksi hewan. Senyawa ini juga diperlukan untuk pemeliharaan
fungsi dan struktur otot dan system pembuluh perifer pada berbagai hewan
percobaan.
d.
Vitamin K
Turunan naphthoquinone ini berperan
dalam sintesis protombin pada hati.
2.
Vitamin yang larut dalam air
a.
Thiamin (Vitamin B1)
Senyawa ini dibutuhkan dalam proses
dekarboksilasi asam-asam keton termasuk asam piruvat dan α-ketoglutarat.
b.
Asam Nikotinat
Dibutuhkan dalam respirasi sel sebagai
komponen dalam system transport electron koenzim yang diperlukan untuk
aktivitas enzim dehidrogenase tersebut, terdiri dari nikotinamida, ribosa,
adenine dan asam posfat.
c.
Riboflavin (Vit B2)
C17H20N4O6
Vitamin ini berwarna kuning berfungsi
dalam system transfer electron.
d.
Pyridoxin (Vit B6)
Berperan dalam metabolism asam lemak
dan dalam konversi protein ke lemak.
e.
Asam Pantotenat
Berfungsi sebagai bagian dari coenzim
A. berfungsi dalam transfer pecahan 2-karbon , karenanya terlibat dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
f.
Biotin
Berlaku sebagai coenzim yang
diperlukan untuk mem-fiksasi CO2 atau karboksilasi. Biotin berperan
dalam bisintesis arginin dan pirimidin.
g.
Asam Folat
Peran asam folat dalam sintesis purin,
pirimidin dan beberapa asam amino. Asam folat atau disebut juga folacin
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
h.
Vitamin B12
Vitamin ini perlu untuk eritropoiesis
juga memiliki sifat perangsang tumbuh.
i.
Inositol
Berperan dalam metabolisme lipid
j.
Asam lipoat
Fungsinya sebagai satu coenzim dalam
dekarboksilasi oksidasi asam piruvat dan asam α-keto lain.
k.
Kolin
Sebenarnya bukan merupakan vit, tetapi
diperlukan dalam makanan. Kolin membantu penyimpanan dan pengerahan lemak.
l.
Asam askorbat
Hanya manusia,primate dan marmot yang
mmerlukan bahan ini dalam makanannya. Fungsinya adalah membangun dan memelihara
bahan pengikat antara sel, yang vital bagi tulang rawan, tulang keras dan otot.
Vit C berperan dalam pembentukan
hormone di korteks adrenal.
E.
MINERAL
1.
Natrium
Terdapat diluar sel dan merupakan
komponen sel anorganik cairan diluar sel. Berperan dalam pengaturan tekanan
osmotic. Natrium membantu mempertahankan iritabilitas otot, saraf dan jantung.
Kekurangan Na mengganggu kemampuan pengaturan suhu tubuh, hingga menyebabkan
suhu tubuh meningkat. Jika masukan Na menurun dapat membantu penurunan
hipertensi.
2.
Kalium
Berperan dalam transmisi impuls pada
saraf, dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pertumbuhan. Kalium umumnya berada
di cairan dalam sel.
3.
Besi
Merupakan bagian vital pada molekul
hemoglobin dan molekul-molekul yang berkaitan seperti mioglobin dan enzim
sitokrom. Besi yang berlebih disimpan dihati dan sedikit di limpa dan sum-sum
merah (tulang).
4.
Magnesium
Hewan bisa jadi kejang-kejang bila kekurangan
magnesium. Mg membangun jaringan tulang, hingga umumnya disimpan di tulang.
Juga berperan dalam proses metabolisme, biasanya sebagai katalisator.
5.
Iod
Berperan pada kelenjar tiroid dalam
produksi tiroksin . iod pada hormone tiroksin melekat pada asam amino tirosin.
6.
Kalsium
Ditemukan padan tulang dan gigi.
Sisanya oleh setiap sel. Dibutuhkan dalam pengaturan homeostatis. Berperan
dalam proses pembekuan darah, dalam produksi senyawa yang kaya energy pada
kontraksi otot. Ca merupakan unsure yang sering dijumpai pada hewan vertebrata.
7.
Posfor
Juga terkumpul dalam tulang. P
digunakan sebagai cadangan energy untuk kerja otot. Berperan pada absorpsi dan
metabolisme lemak, juga berperan dalam penyimpanan energy.
8.
Mangan
Bertindak sebagai katalisator enzim
dan berada dalam konsentrasi tinggi di pancreas, gonad, kulit, otot dan tulang.
9.
Tembaga
Sebagai katalisator beberapa reaksi
kimia pada proses metabolisme.
10.
Kobalt
Sebagai katalisator pembentuk Hb, juga
membentuk molekul B12
11.
Sulfur
Merupakan bagian dalam dalam struktur
asam amino metionin, sistin, sistein dan beberapa vitamin.
12.
Seng
Penting dalam beberapa reaksi
metabolisme terutama di hati.
13.
Fluor
Diperlukan dalam pembentukan suara,
daya tahan gigi agar tidak berlubang. Semua F dalam makanan akan dikeluarkan
lagi dari tubuh.
14.
Molibdenum dan Selenium
Berperan dalam pencernaan dan membantu
pencernaan berbagai bahan diusus.
Ø SISTEM PENCERNAAN
A.
CARA MAKAN HEWAN
1.
Makan Partikel Kecil
Termasuk bakteri, alga, spora, larva
hewan dan hewan kecil lainnya. Untuk memasukan pakan kedalam tubuh dilakukan
dengan cara mengalirkan partikel-partikel yang terbawa air atau udara hingga
tersangkut pada jarring laba-laba, celah, lubang,saringan, yang merupakan
bagian tubuh atau tempat hidupnya. Alat yang digunakan berupa flagel, silia,
tentakel dll.
2.
Makan Partikel Besar
Kadang-kadang ukuran pakan dapat lebih
besar dari ukuran kepala atau lubang masuk yang terdapat pada pemangsanya.
Bahan yang harus dimasukan dapat berupa gumpalan anorganik maupun hewan lain.
Cara memperoleh pakan atau mangsa dimulai dengan menggali atau mengeruk tanah,
lalu menerkam, mengoyak-ngoyak dan mengunyahnya hingga bagian-bagian kecil.
Pada hewan tertentu menggunakan racun atau toksin untuk menangkap dan
melumpuhkan mangsanya. Di dalam mulut hewan vertebrata umumnya terdapat enzim
dan berfungsi untuk melunakan jaringan yang dimakan menjadi bagian-bagian yang
lebih cair agar mudah dialirkan ke saluran pencernaan lain.
3.
Makan Cairan
Hewan golongan ini bisa mempunyai alat
tusuk dan isap. Yang merupakan modifikasi dari rahangnya yang berfungsi untuk
menghisap makanannya yang berupa cairan. Pada hewan ini reduksi pada gigi tapi
memiliki paruh dan lidah untuk menjilat nectar.
4.
Menyerap pakan
Hewan ini bisa menyerap nutrisi yang
dibutuhkan bahan dapat melewati permukaan tubuh. Mekanisme penyerapan serupa
dengan penyerapan pada usus hewan vertebrata, dengan system transport aktif
(enzim-subtrat).
Seringkali hewan bersifat selektif
terhadap jenis pakan. Hewan dibedakan menjadi beberapa golongan atas dasar
pakan yang dipilih:
a.
Herbivor, hewan pemakan tumbuhan
1.
Frugivor, jenis pakan berupa buah-buahan,biji-bijian
2.
Gramnivor, jenis pakan berupa rumput
3.
Nektarivor, jenis pakan berupa nectar bunga-bungaan
b.
Karnivor, Hewan pemakan jaringan hewan
1.
Insektivor, jenis pakan berupa serangga
2.
Pisivor, Jenis pakan terdiri dari ikan
3.
Sanguivor, jenis pakan berupa darah
c.
Omnivor memakan baik jaringan hewan atau tumbuhan.
Atas dasar lokasi
pencernaan dalam tubuh hewan, maka pencernaan dilakukan diluar sel /di dalam
sel.
a.
Hewan sederhana , melakukan pencernaan dalam sel. Dengan cara
fagositosis. Dicerna dalam vakuola makanan. Keuntungannya :
-
Berada dalam lingkungan sel dengan kondisi optimal untuk pencernaan
-
PH lingkungannya optimum
-
Konsentrasi enzim pencernaan optimum lebih mudah dipertahankan dalam
vakuola makanan yang sempit, dibandingkan dengan keadaan di saluran pencernaan
pada hewan multiseluler atau lingkungan luar sel.
b.
Pencernaan hewan multiseluler dilakukan diluar sel. Terjadi di
saluran pencernaan, dapat mencerna pakan besar. Pencernaan hewan kelompok ini
dilakukan dengan 2 cara : mekanis dan kimia .
B.
ORGAN PADA SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
-
Mulut dan perlengkapannya : menampung, mengunyah, mengurai, secara
kimia dan menelan pakan
-
Lambung dan usus kecil : mencerna atau mengurai pakan agar nutrisi
dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel selanjutnya di usus terjadi penyerapan
(absorpsi) bahan/hasil akhir dari pencernaan.
-
Usus besar hingga rectum :
Terjadi rebsorpsi air pembuangan bahan
sisa pencernaan dikeluarkan lewat anus.
1.
Mulut
a.
Amphioxus
Mulut masih sederhana, berbentuk
lambug bulat yg dilengkapi helai selaput kulit berfungsi mengalirkan air kearah
mulut tidak terdapat rahang.
b.
Cyclostomata
Mulut dilengkapi gigi terbentuk dari
zat tanduk. Mulut menyerupai alat pengisap berbentuk lingkaran. Dengan mulutnya
hewan ini menempel pada ikan lain hidup parasit.
c.
Ikan dan vertebrata lain
Mulut dibangun oleh tulang rahang.
Terdapat gigi untuk menangkap mangsa. Digunakan juga untuk mengunyah. Di dalam
rongga mulut terdapat lidah dan kelenjar ludah. Mulut berfungsi menampung
makanan, melakukan pencernaan mekanis dan kimia awal.
2.
Gigi
Pada
Amphibi terdapat pada rahang atas dan
beberapa pada langit-langit mulut. Kodok (Bufo) tidak memiliki gigi .
Reptil
memiliki gigi pada tulang rahang atas dan bawah. Ular memiliki gigi racun pada
langit-langit mulut. Pada hewan terjadi pergantian gigi seumur hidup atau tidak
terbatas.
Mamalia
terjadi pertumbuhan gigi secara bertahap dari alveoli rahang dan memiliki
pergantian gigi bertahap. Fungsi gigi untuk menerkam,mencengkram dan mengunyah
mangsa. Pada mamalia terdapat beraneka gigi. Incivisum menyerupai kapak, canine
berukuran besar dan tajam untuk merobek dan mencengkram mangsa. Terdapat 2
jenis geraham yaitu premolar dan molar. Geraham belakang lebih besar disbanding
dengan geraham depan.
3.
Paruh
Terdapat
perbedaan bentuk paruh antara jenis burung yang berbeda. Bentuk paruh burung
pemakan daging buah berbeda dengan pemakan biji. Berbeda juga dengan burung
yang hidup dan mencari pakan diperairan.
4.
Lidah
Terdiri
dari otot yang diliputi mukosa. Pada permukaan atas dibentuk berbagai macam
lipatan atau papilia. Lidah juga dilengkapi saraf untuk dapat merasa pada
permukaan lidah terdapat putting rasa. Digunakan sebagai pengecap. Fungsi lain
untuk pengaturan suara atau berbicara.
Pada
ikan lidah belum menjadi alat yang berarti. Pada katak,bunglon,trenggiling dan
burung lidah digunakan untuk menangkap mangsa. Pada sapi lidah digunakan untuk
mencabut,merobek dan memasukan pakan ke mulut. Lidah disokong oleh tulang
lidah.
5.
Bibir
Hanya
terdapat pada mamalia bagian yang melindungi rahang di bagian muka.
6.
Pipi
Dibelakang
bibir terdapat pipihanya terdapat pada mamalia kerap digynakan untk menyimpan
sementara pakannya.
7.
Kelenjar ludah (Liur)
Ikan
tidak dijumpai kelenjar ludah. Pada amphibi dan reptile kelenjar ini
mengeluarkan lendir untuh memudahkan menelan mangsanya. Terutama ular. Terdapat
juga kelenjar yang mengeluarkan racun. Pada burung tidak begitu berarti.
Kadang-kadang tidak ada.
Kelenjar
ludah pada mamalia sangat berarti: Terdapat 3 pasang yaitu :
1.
Kelenjar Parotid (Telinga)
2.
Kelenjar Submandibula (bawah rahang)
3.
Kelenjar sublingual (bawah lidah)
Fungsi Saliva untuk :
1.
Membasahi dan melunakan makanan yang sedang dikunyah
2.
Melicinkan agar mudah ditelan
3.
Membersihkan mulut dan gigi
4.
Salah satu cara mensekresi urea dan asam urat.
8.
Kerongkongan
Adalah
saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Keistimewaan pada
burung dinamakan ‘krop/tembolok’ tampak menggelembung di daerah leher.
Digunakan untuk menyimpan sementara pakannya.
Pada
ikan tertentu kerongkongan dilengkapi dengan gigi.
Pada
manusia, esophagus hanya sebagai jalan untuk mengalirkan makanan dari mulut ke
lambung.
9.
Lambung
Ikan
tidak terlihat perbedaan kerongkongan dengan lambung. Lambung terdapat
kelenjar-kelenjar lambung yang produknya berfungsi dalam pencernaan selama
pakan berada di lambung.
Amfibi
tampak lebih jelas karena menggelembung. Lebih besar disbanding saluran makan
lainnya. Menghasilkan enzim membantu pencernaan di lambung.
Reptil,
pada salamander,ular dan kadal bentuknya memanjang sesuai dengan tubuh. Buaya
dilapisi otot yang kuat. Buaya juga sering menelan batu-batuan yang
dimanfaatkan sebagai alat pencerna.
Burung
ada 2 bagian lambung proventiculus dan gizzard. Pada lambung kelenjar terdapat
kelenjar yang mengeluarkan enzim pencernaan. Sedangkan dinding lambung otot dilapisi
dengan otot yang kuat. Burung pemakan tumbuhan/ biji2an proses mengunyah
dilakukan di lambung otot.
Mamalia
pencernaannya berbeda-beda karena perbedaan pakan. Yaitu mamalia pemakan
serangga tidak memiliki caecum. Mamalia buas (carnivora), caecum dan usus
berukuran kecil kolon pendek. Ruminansia (pemakan tumbuhan) memiliki rumen usus
keci dan usus besar berukuran panjang. Mamalia pemakan tumbuhan yang bukan
ruminansia, lambung berbentuk sederhana, caecum berukuran besar.
Ruminansia
memiliki lambung yang sangat termodifikasi terdiri dari 4 bagian ruang lambung.
Rumen, reticulum, omasum dan abomasums. Abomasums memiliki kelenjar yang
menghasilkan enzim pepsin dan senyawa asam klorida (HCL).
Manusia
Lambung menampung makanan dari esophagus. Pakan berada di dalamnya selama
beberapa saat terjadi awal pencernaan protein.
10.
Usus
Dari
lambung pakan masuk ke usus. Di usus dilaksanakan oleh berbagai enzim merupakan
produk dari kelenjar pencernaan berada pada dinding usus atau dari pancreas dan
hati.
Pada mamalia
dikenal beberapa bagian usus : duodenum (usus 12 jari), ileum,
yeyenum,kolon,rectum,dan sisa pakan dikeluarkan lewat anus.
Usus
manusia
Usus
kecil dibagi 3 bagian yaitu duodenum, yeyenum dan ileum . pada usus terdapat
villi (tonjolan kecil) dan plika (lipatan) lapisan submukosa, hingga luas
permukaan usus bertambah. Diproduksi enzim dan terjadi penyerapan hasil
pencernaan. Usus kecil menerima sekresi dari pancreas dan empedu. Terjadi
pencernaan protein, karbohidrat dan lemak. Juga penyerapan nutrisi.
Cairan
pancreas cairan yang bersifat basa. Menghentikan kerja peptin dan membentuk
suasana yang sesuai bagi kerja enzim dalam usus. Beberapa enzim yang terkandung
dalam cairan pancreas adalah tripsin, kemotripsin,karboksipeptidase,amylase
pancreas (amilopepsin), lipase pancreas (steapsin).
Cairan
empedu disekresikan oleh hati. Membantu kerja lipase dengan cara membentuk
lemak di usus menjadi butiran-butiran kecil sehingga mempermudah penguraian
lemak (mengemulsi) . garam-garam empedu juga bergabung dengan asam lemak
sehingga lebih mudah diabsorpsi. Kerja hidrotropik dan cairan empedu.
Cairan
usus dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada usus dengan tugas menyelesaikan
pencernaan protein dan karbohidrat. Terkandung enzim : eripsin, amylase,
maltase, sukrase, lactase.
Penguraian
ketiga jenis pakan dapat diringkas sbb :
1.
Pati amylase
saliva dekstrin amylase pancreas disakarida
Amylase usus
(maltase,lactase,sukrase)
Monosakarida
2.
Protein Pepsin
Proteosa & Trispin
Karboksipeptidase dipeptida as.amino
(lambung) pepton kimotripsin (pankreas)
Eripsin
(usus halus)
3.
Trigliserida
lipase 3 asam lemak +
gliserol
(pankreas)
Usus
besar
Manusia
terdiri dari caecum, apendiks, kolon rectum, dan lubang anal. Hampir
diseluruh panjang terdapat haustra atau
benjolan. Apendiks muncul dari bagian kantung caecum yang buntu. Kolon terdiri
dari bagian yang mengarah keatas ascendes, yang melintang transverse, membelok
ke bawah lagi atau menurun descendens, di akhiri belokan berbentuk s (sigmoid).
Secara
mikroskopis tampak usus besar tidak memiliki villi akan tetapi pada lapisan
permukaannya (epitel) terdapat sel goblet dalam jumlah besar menghasilkan
lendir. Akan melicinkan bagi sisa pakan yang tidak tercerna. Selama bergerak,
terjadi reabsorpsi air terhadap ampas ini.
Usus
besar tidak berfungsi dalam pencernaan, hanya terjadi proses penyerapan kembali
air dan garam anorganik . kolon mengandung mikroorganisme yang memproduksi vit
K,B,dan asam amino.
0 komentar:
Posting Komentar