Proses kehidupan dalam Sel
Resume
PROSES KEHIDUPAN DALAM SEL
(Dr.Darmadi Goenarso)
Ø
PROTOPLASMA
Organisme hidup yang
hanya satu sel. contohnya yaitu amoeba.
Suatu jasad perairan dengan diameter tubuh kurang lebih 0,25mm.jasad ini
terdiri dari bahan yang dinamakan protoplasma. Protoplasma merupakan
bahan hidup yang terdiri dari bagian yang lebih cair, dinamakan sitoplasma. Dan
yang mengelilingi bagian yang lebih padat dan berbentuk hampir bulat, dinamakan
inti. Sitoplasma diliputi selaput halus seperti benang-benang,butiran,rongga
dan lain-lain. Unsur-unsur yang terdapat dalam protoplasma adalah : karbon,
oksigen, nitrogen, hydrogen, posfor, belerang, natrium, kalium, kalsium,
magnesium, klorida, iodium, besi dan tembaga.
A.
BAHAN YANG MEMBANGUN PROTOPLASMA
1.
Air
Merupakan 50 – 90% bagian
protoplasma. Jika kekurangan air protoplasma akan mati.
2.
Bahan Anorganik
Terdiri dari senyawa
terlarut dan utamanya terbentuk dari unsur klorida , sulfat, sulfat dan
karbonat dengan natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Jumlah senyawa dalam
protoplasma bervariasi tergantung pada jenis sel. Sama halnya dengan air
senyawa tersebut harus selalu ada karena diperlukan bagi kehidupannya.
3.
Bahan Organik
Setiap senyawa yang
mengandung karbon, kecuali CO (Karbon Monoksida), CO2 (Karbon
dioksida) dan garam-garam karbon dengan logam, dinamakan sebagai senyawa
organik. Beberapa kelompok utama bahan organik adalah : Karbohidrat, lemak,
protein, dan asam inti (asam nukleat).
Karbohidrat terdiri dari unsure karbon (C), hydrogen (H), dan
oksigen (O). dan terbagi kedalam beberapa kelas : monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida biasanya dinamakan gula sederhana dengan
rumus kimia C6H12O6. Contohnya glukosa,
fruktosa dan galaktosa. Gula ini mempunyai rasa manis, bereaksi netral,
dapat dikristalkan, larut dalam air dan mudah terdialisis. Glukosa dan fruktosa
dapat diperoleh dari buah-buahan, biji-bijian,akar tanaman dan madu lebah.
Terdapat juga dalam darah (± 0,1 %), merupakan energy yang terkandung dan dapat
didistribusikan ke berbagai tempat. Disakarida merupakan gabungan dua molekul gula sederhana
dengan melepas satu molekul air, reaksinya :
C6H12O6 +
C6H12O6 C12H22O11 +
H2O
Monosakarida monosakarida disakarida air
Contoh disakarida :
sukrosa yang ditemukan pada tebu dan bit yang dibentuk dari glukosa dengan
fruktosa, maltosa yang merupakan gabungan dua molekul glukosa dan laktosa atau gabungan
glukosa dan galaktosa. laktosa dibentuk dalam proses peragian tepung gandum
sumbernya dari hewan dan mudah diurai menjadi asam laktat oleh bakteri
tertentu. Polisakarida merupakan hasil gabungan sejumlah monosakarida
dan tidak mengandung air, mempunyai rumus umum (C6H10O5)n.
contoh : tepung atau amilum, dextrin, dan selulosa yang merupakan cadangan
karbohidrat tanaman. Sedangkan glikogen merupakan cadangan gula bagi hewan.
Polisakarida diubah menjadi monosakarida dan reaksi ini dikenal sebagai
hidrolisis. Polisakarida tidak dapat dikristalkan dan tidak mempunyai rasa
tertentu, tidak dapat membentuk larutan yang baik karena tidak terdialisis.
Lemak terdiri dari senyawa karbon (C), hydrogen
(H), dan oksigen (O). dan terdapat asam-asam lemak atau turunannya. Dapat
terlarut dalam beberapa pelaru, oksidasi lipid menimbulkan panas lebih tinggi
dan membutuhkan oksigen lebih banyak. Lemak dibutuhkan dalam makanan untuk :
memperoleh asam-asam lemak utama yang tidak jenuh,mendapatkan energy.
Protein merupakan salah satu senyawa paling
kompleks karena disebabkan oleh unsure yang membangunnya paling sedikit lima
bahkan lebih. Protein dibangun oleh sejumlah besar molekul-molekul asam amino.
Asam inti fungsinya : menyangkut pengendalian
dalam pertumbuhan sel, reproduksi dan deferensiasi. Berperan dalam proses
penerusan sifat ke generasi berikutnya (hereditas). Secara struktur merupakan
rangkaian polimer nukleotidayang terdiri dari basa purin dan pirimidin, gula
pentosa dan bagian asam posfat.
B.
CIRI PROTOPLASMA
1.
Sifat Fisiologis protoplasma
Adalah iritabilitas dan
eksitabilitas yaitu cirri organisme hidup yang bereaksi terhadap rangsangan
lingkungan luar atau didalam tubuh makhluk itu sendiri berupa (stimulus) yang
dapat menimbulkan perubahan. Konduktivitas
yaitu kemampuan protoplasma untuk meneruskan rangsang bias juga diartikan
kemampuan untuk menyampaikan berita dari satu tempat ke tempat lain dalam
protoplasma terdapat pada setiap sel dan berada pada keadaan yang baik pada sel
saraf. Kontraktilitas yaitu kemampuan untuk menggerakan berbagai
tubuhnya atau mengubah posisinya.yang merupakan reaksi terhadap rangsang dari
sekelilingnya dengan mengubah bentuknya amoeba dapat bergerak dari satu tempat
ke tempat lain, perubahan bentuk sel diatas dinamakan kontraktilitas.tapi tidak
semua sel dalam tubuh hewan yang kompleks mampu menjalankan kontraktilitas ini
. dalam tubuh manusia ada dua struktur yang mampu untuk melakukannya yaitu otot
dan leukosit. Lekosit menunjukan sifat kontraktilitasnya dengan pembentukan dan
penarikan pseudopodia seperti pada amoeba. Metabolisme yaitu penggunaan energy
yang terus menerus oleh protoplasma pada sebuah sel, membutuhkan kebutuhan
energy yang sesuai untuk pemulihannya aktifitas yang menyangkut kebutuhan dan
penggunaan energy ini dikelompokan kedalam aktivitas metabolism. Dan termasuk
seluruh perubahan materi dan energy yang terjadi dalam tubuh. Ada dua macam
energy yaitu energy kinetis (bergerak) dan energy potensial (setempat). Energy
potensial kimia kemampuan suatu senyawa untuk melaksanakan kerja dengan
mengalami perubahan. Unsure C dan O mengandung energy potensial kimia. Gabungan
unsure O dengan unsure lain dinamakan oksidasi atau istilah sehari-hari
adalah pembakaran suatu senyawa organic (mengandung C dan O atau C,H dan O)
mudah teroksidasi yaitu kemampuan untuk mengikat oksigen lebih banyak dan memiliki
energy potensial lebih banyak lagi. Senyawa ini terdapat dalam makanan lemak,
karbohidrat dan protein. Sumber energy untuk kehidupan hewan berasal dari pakan
(energy potensial) yang dimakan hewan lansung atau tidak langsung berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan mampu membuat dan membangun berbagai senyawa dari
senyawa anorganik sederhana seperti air, CO2, nitrat, sulfat dan
posfat menjadi senyawa yang komplek. Dengan adanya penyimpanan atau penyerapan energy maka
fotosintesis dikatakan sebagai proses dasar yang merupakan sumber
ketergantungan kehidupan hewan. Ekskresi tumbuh dan reproduksi . Walaupun dalam
keadaan istirahat protoplasma tetap melakukan berbagai aktivitas.
C.
TERMODINAMIKA DALAM PROSES BIOLOGI
Termodinamika adalah studi tentang hubungan kuantitatif antara
panas dengan energy bentuk lain. Atau teori dasar tentang pengubahan energy dan
proses pengangkutannya, termasuk difusi, osmosis, mengalirnya suatu cairan
melalui saluran, pembentukan potensial listrik pada membrane, pertukaran panas,
arah dan laju reaksi kimia, dll.
a.
Sistem terisolasi, tertutup dan terbuka
1.
Sistem terisolasi berarti terisolasi dari sekelilingnya dalam suatu
system yang benar-benar terisolasi, tidak terjadi penambahan atau penyusutan
bahan dan energy karena tidak terjadi pertukaran dengan system lain
disekelilingnya. Dalam system ini suatu bahan dapat diubah menjadi energy dan
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
2.
Sistem tertutup dapat membentuk sendiri bahan yang diperlukan energy
dapat diperoleh dari sekelilingnya. System tertutup dengan lingkungannya
merupakan bagian dari system terisolasi yang besar.
3.
System terbuka, organisme hidup benar-benar merupakan system terbuka,
memperoleh nutrisi (bahan dan energy) dari sekelilingnya dan dapat pula mengeluarkan
bahan buangan dan bahan lain
kesekelilingnya.
1)
Hukum Termodinamika
Hukum
I Termodinamika ( Hukum kekekalan
energi) : menyatakan bahwa total energy dalam system yang terisolasi ( jagat
raya ) akan konstan. Energi tidak bias diciptakan atau dihilangkan tapi dapat
diubah dari suatu bentuk energy ke energy lain. Didalam system tertutup ( suatu
ruang tanpa adanya pertukaran energy melalui pembatas ruang tersebut berisi
sejumlah energy). Persamaannya:
∆
E = 0 ( persamaan energy di dalam system tertutup)
∆E
= Q – W ( persamaan energy didalam system terbuka).
Hukum
II Termodinamika menyatakan bahwa
terjadinya degradasi energy ( energy yang bias dimanfaatkan untuk kerja), tidak
bisa dihindarkan, energy berubah menjadi panas. Energy panas dapat diubah menjadi
bentuk lain dan menghasilkan kerja namun dengan efisien kurang dari 100% .
hokum ini menunjukan terjadinya peningkatan panas dalam system manapun. Energy
berkualitas tinggi akan terjadi penyusutan menjadi energy panas ( berkualitas
rendah).
2)
Organisme Hidup dan Sistem Terbuka
Dalam
hidupnya organism ini perlu melaksanakan tahapan pertumbuhan dan perbanyakan
(reproduksi), suatu proses yang sangat terkoordinasi dalam menggunakan energy
yang berasal dari makanan. Organism hidup dengan memanfaatkan sisa-sisa energy
dialam. Secara mutlak, semua proses biologibergantung pada penyerapan energy
cahaya dari matahari dan energy radiasi panas dari bumi ke angkasa luar.
a.
Katabolisme
Energi potensial kimia yang terdapat
pada karbohidrat, lipid, dan protein. Senyawa ini tidak saja dijumpai dalam
makanan, tetapi juga bagian protoplasma. Agar dapat digunakan dalam proses
penting (misal untuk kontraksi otot ) maka energy potensial kimia di dalam
makanan atau protoplasma harus di lepaskan. Pelepasan energy potensial dikenal
sebagai katabolisme.
Pengeluaran energy bila molekul organic yang besar dipecah menjadi
dua atau lebih molekul lebih kecil, molekul yang terbentuk memiliki energy potensial lebih
kecil dari pada energy yang terkandung
dalam molekul asalnya. Sejumlah energy telah terlepas . contoh: pada fermentasi
glukosa oleh ragi.
C5H12O6
+ 6 O2 6 CO2
+ 6 H2O + energi
1.
Penggunaan energy yang terlepas
Energy yang dikeluarkan oleh
katabolisme dapat digunakan oleh protoplasma untuk berbagai keperluan.
Katabolisme terjadi didalam setiap sel tanpa kecuali. Tapi jumlah katabolisme
bervariasi dari satu jenis jaringan atau organ ke jenis lain dan bergantung
pada kebutuhannya akan energy.
2.
Proses permintaan kebutuhan dan pengaturan
Energy yang dilepas akan bermanfaat
bila dapat ditangkap dengan baik dan dapat diatur penggunaannya. Energy kinetis
didalam tubuh juga diperlukan, disebarkan, dikendalikan dan dirangkaikan hingga
dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas tubuh mahluk hidup. Juga
keseimbangan antara energy dari dalam yang terlepas dari energy dari luar tubuh
yang harus dimasukan, pertukaran ini harus terus berlangsung selama makhluk itu
hidup.
b.
Anabolisme
Untuk mempertahankan eksistensi dan
kelangsungan fungsinya maka pada setiap perombakan (katabolisme) harus diikuti
mekanisme perbaikan (penyusunan) atau anabolisme.
1.
Menelan
Langkah awal adalah memasukan berbagai
bahan kedalam tubuh untuk mengganti bagian-bagian yang rusak atau yang telah digunakan.
Pada hewan multisel, menelan makanan berarti memasukan makanannya kedalam
saluran pencernaan atau saluran makanan.
2.
Pencernaan
Molekul-molekul karbohidrat, lemak,
dan protein yang berada dalam makanan yang tertelan masih terlalu besar untuk
dimanfaatkan dalam pembentukan protoplasma, pada hewan multisel sel-sel yang
membangun tubuhnya sebagian besar tidak mempunyai kemampuan fagosit terhadap
bahan makanan karena sel-selnya telah terdiferensiasi dan terspesialisasi
hingga mempunyai fungsi khusus. Jadi harus melakukan persiapan lebih dahulu
agar bahan makanan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap sel yang membangun
tubuhnya.
3.
Penyerapan
Pada manusia penyerapan dilakukan di
saluran pencernaan. Organism satu sel tidak memiliki saluran pencernaan seperti
yang dimiliki hewan multisel. Jadi bahan makanan langsung diserap melewati
membrane selnya. Mekanisme yang berlangsung dapat terjadi melalui transport
pasif atau aktif.
c.
Ekskresi
Oksidasi makanan menghasilkan dua hal:
1.
Pengubahan energy kimia menjadi energy kinetis
2.
Pengubahan materi makanan menjadi senyawa lebih sederhana termasuk
bahan-bahan sisa yang harus dibuang.
Ekskresi merupakan usaha sel atau
organisme untuk membuang senyawa hasil metabolisme yang tidak dapat
dimanfaatkan contoh: air, karbondioksida, urea dan asam urat. Sebagian akan
dibuang melalui proses ekskresi. Organisme sederhana yang terdiri dari satu sel
tidak memiliki system ekskretori seperti pada hewan yang kompleks namun system
ekskresi tetap berlangsung melalui membrane.
d.
Respirasi atau pernapasan
Pada beberapa hewan proses ini
berlangsung di paru-paru yang mempunyai fungsi yaitu : 1. Pemasukan oksigen
dari udara ke darah, 2. Pengeluaran CO2 (dan sejumlah kecil air dari
darah ke udara) .
Pada organism satu sel proses
pertukaran oksigen dengan karbondioksida berlangsung dengan difusi. Proses
terjadi karena terdapat perbedaan konsentrasi antara satu bagian didalam sel
dengan bagian sel diluar.
Ø STIMULUS DAN RESPON
A.
ADAPTASI DAN HOMEOSTATIS
1.
ADAPTASI
Adalah suatu kemampuan
yang dimiliki makhluk hidup untuk mempertahankan diri secara individu maupun
pada semua keturunannya. Reaksi adaptasi bersifat :
1.
Perlindungan (protection), usaha organism untuk melindungi
diri terhadapkerusakan (reaksi pertahanan diri,menghindar atau lari).
2.
Pemeliharaan (maintenance), usaha memperoleh bahan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan keadaan protoplasma, mencukupi kebutuhan energy.
3.
Berbiak (reproduction), bertujuan untuk mengkekalkan spesies.
Makhluk hidup tidak
selamanya mengadaptasi diri terhadap perubahan lingkungan, atau adaptasinya
kurang atau tidak sempurna karena :
1.
Dihadapkan pada perubahan yang tiba-tiba atau sangat kuat atau tajam
2.
Tidak mempunyai alat untuk menghadapi perubahan tertentu
3.
Ada kerusakan atau cacat pada tubuh organisme. Seringkali diturunkan
pada suatu keadaan, secara alam suatu organism tidak dapat menghadapi penyakit
tertentu tapi setelah diberi kekebalan organism tersebut mampu bertahan dari
penyakit.
2.
HOMEOSTATIS
Hewan harus memiliki
system yang mampu mengendalikan kondisi didalam jaringan tubuh agar relative
mantap. Kecenderungan organisme untuk mempertahankan kondisi yang relative
mantap ini terjadi perubahan yang nyata diluar tubuh disebut homeostatis. Pengaturan
lingkungan didalam tubuh terhadap perubahan dilingkungan luar tubuh menyangkut
pengaturan secara fisiologi, misalnya suhu tubuh, kadar gula dalam darah,
tekanan darah dll dengan sistemj pengendalian. Parameter diatas dapat dikatakan
teratur bila tubuh dengan mekanisme pengawasannya berusaha untuk mepertahankan
pada nilai yang relative tetap. Pengaturan biasanya melibatkan mekanisme kerja
saraf dan hormone. Timbulnya kejadian tertentu diluar tubuh dapat menghambat
bahkan menghentikan aktivitas yang sedang berlangsung.
B.
DIFERENSIASI, ORGANISASI INTEGRASI
Pada hewan tingkat
multiseluler yang lebih tinggi misal : mamalia dan juga pada manusia berbagai
fungsi diatas dilakukan oleh struktur yang terpisah. Struktur ini sangat
berbeda bukan hanya pada konstruksi fisik tetapi juga pada komposisi kimianya. Diferensiasi
ini berkenaan dengan fungsinya yang khusus sehingga keseluruhan terdapat
pembagian pekerjaan pada setiap bagian tubuh. Dalam menjalankan fungsinya
setiap bagian tidak berjalan sendiri-sendiri secara acak. Melainkan
terkoordinasi antara tugas satu bagian dengan lainnya seperti frekuensi, lama
waktu kerja, intesitas dll. Keadaan ini disebut organisasi. Sebagai
hasil koordinasi berbagai bagian dalam tubuh dapat membentuk satu kesatuan atau
terintegrasi.
C.
TRANSPORTASI MELALUI MEMBRAN
Bila suatu senyawa masuk
atau keluar sel melalui membrane tanpa memerlukan energy secara khusus maka
dikatakan proses pasif. Bila waktu perpindahan senyawa diperlukan energy atau
senyawa khusus dikatakan sebagai proses aktif.
Cirri umum dan penting
pada sel hidup mampu secara selektif mengumpulkan dari atau mengeluarkan ke
lingkungannya beberapa senyawa tertentu. Kejadian ini dinamakan transport
aktif.
a.
Proses transport pasif
Dapat terjadi karena
terdapat perbedaan kadar zat atau energy antara kedua bagian yang bersebelahan
pada membrane atau bagian-bagian yang berbeda didalam suatu larutan. Misal : Difusi
adalah suatu proses yang dapat terjadi dengan atau tanpa membrane tenaga
utamanya berasal dari molekul-molekul yang selalu bergerak hingga terjadi
tumbukan antara molekul atau tumbukan antara molekul dan membrane.
1.
Osmosis
Serupa dengan difusi
tetapi yang bergerak melalui membrane hanya air sedangkan zat lain tidak
melewati membrane. Membrane demikian dikatakan membrane semifermiabel
hanya dapat dilewati air saja sedang molekul lain tidak bisa lewat.
Sangat diperlukan adanya
mekanisme pengaturan dalam tubuh meliputi pengaturan zat terlarut di dalam
cairan tubuh agar sel-sel tidak menggembung maupun mengkerut, sebagai masuk
atau keluar air yang berlebihan ke dan dari sel.
2.
Dialisis
Prinsip dialysis
digunakan dalam dalam ginjal buatan, darah pasien dialirkan ke tabung-tabung
dialysis hingga terjadi pemisahan zat-zat toksik terlarut (urea) proses ini
dikenal sebagai homodialisis.
3.
Filtrasi
Terjadi bila terdapat
perbedaan tekanan cairan diantara kedua membrane. Membrane berlaku sebagai
saringan yang dapat melewatkan molekul-molekul atas dasar ukurannya dengan
bantuan tekanan terhadap membrane.
b.
Proses Transport aktif
Seringkali merupakan pengiriman
bahan-bahan ke tempat lain yang mengandung bahan tersebut dengan kadar lebih
tinggi dengan syarat tersedia cukup energy
karenanya system transport aktif ini sering disebut sebagai “pompa”.
Maka dapat disimpulkan
bahwa, sel dilibatkan dalam transport aktif pada 3 hal :
Sintesis molekul pengikat
(enzim), pembentukan ATP, Sintetis Enzim.
1.
Endositosis
Sel dapat memperoleh
molekul atau bahan dari luar seperti virus, asam inti, bakteri dll. Ada 2 macam
endositosis : pinositosis dan fagositosis.
Pinositosis terjadi bila
membrane sel membentuk cekungan sebagai akibat adanya kontak antara molekul
asing dengan permukaan membrane sel. Terbentuk vakuola yang berisi
molekul-molekul asing tadi.
Fagositosis terjadi bila
sel “menelan” atau melingkari suatu partikel dengan pembentukan pseudopodia
akhirnya partikel tadi terdapat didalam vakuola. Dapat dilakukan oleh sel darah
putih (leukosit).
2.
Eksositosis
Kebalikan dari
pinositosis. Terjadi bila vakuola dalam sel bergerak kearah membrane, melekat,
terbuka dan mengeluarkan isinya. Untuk membuang bahan yang tidak diperlukan
bahan beracun atau hasil metabolism sel itu sendiri atau untuk mengirimkan
bahan tertentu seperti lemak ke tempat lain.
Proses aktif ini berarti
sel mengatur setiap bahan yang melewati membrane. Maka sel dapat mempertahankan
keadaan lingkungan hingga dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar